What are you looking for?

Friday, September 23, 2016

Quick Make Up Look by Me

Haloooo selamat menikmati weekend semuanya!
Di siang sabtu ini, aku mau banget berbagi cerita sama kalian soal make-up ku, yeaaaaaaay!
Has anyone been waiting so long for this?
I wish there would be hahahahah, maafin ya agak sedikit maksa.

Jadi, sebenernya aku tuh tipe orang yang sangat jarang sekali main ke luar kota untuk liburan atau sekedar silaturahmi dengan family/kerabat. Bahkan, bisa dibilang aku anaknya gak pernah liburan kalau engga libur lebaran. Nah, noted ya!
Kenapa sih betah banget di Bandung?
Haha, sebenernya bukan masalah betah atau engga, bukan masalah butuh atau gak butuh liburan. Kalau ditanya masalah butuh liburan, aku akan jawab kalau aku sangat membutuhkannya, tapi lagi-lagi aku gak bisa. Huhuhu. Aku bisa apa coba sebagai mahasiswa koas dokter gigi yang membutuhkan banyak biaya untuk menyelesaikan sekolah aku, di samping itu, fakultas aku jarang sekali memberikan libur. Dari dulu kala, libur kita sebagai anak FKG adalah saat libur lebaran aja (itu yang bisa dibilang cukup lama), sisanya ya paling sehari doang liburnya. Hiks hiks hiks...
Sebenernya bisa aja sih buat liburan bebas seminggu atau bahkan sebulan, toh fakultas juga gak bakal nyariin kok, tapi ya dengan catatan merelakan jadwal kerja pasiennya selama pergi liburan. Dan aku belum pernah melakukan itu, kecuali aku sakit, baru deh aku gak masuk.
Tapiiii, kepadatan jadwal belum usai sampai disini, Aku juga anaknya jarang keliling atau jalan-jalan loh walaupun di Bandung, karena Senin sampe Jumat aku selalu pulang sore dengan segudang kelelahan dan segudang tugas setelah koas, boro-boro kan bisa main dan nongki-nongki cantik, huhuhu. Soooo, biasanya aku tuh nongki atau meet up sama sahabat-sahabat aku di Weekend doang, itupun kalau akunya gak capek ya. Kalau udah capek, ya mending di rumah aja nyiapin buat senin kerja pasien lagi. Begituuuuu.....

Hahahaha maafin, panjang banget intermezzo nya. Tapi aku emang suka banget cerita, apalagi nulis kaya gini nih, berasa nulis diary kan :p
Nah, karena kesibukan dan kelelahan aku yang segudang itulah, aku tuh gak bisa bikin postingan detail soal make up aku, huhuhu, so sorry for that. Tapi, di dalam lubuk hati aku yang plaing dalam, aku juga pengen banget posting soal make-up look yang udah aku buat ke wajah aku sendiri, dan.... Alhamdulillahnya keluarlah judul ini dalam otak aku dan aku segera meralisasikannya sebelum hilang mood buat nulis: "Quick Make Up Look by Me", hehehe.
Jadi ini cuma sekilas-sekilas aja kok dari berbagai macam make up look yang aku buat, langsung aja ya....

Soft make up look for grocery shopping with brownie eyeshadow and abit nose contouring.
Summer look make up. I'm so sorry for the excessive light. Taken: indoor. No contouring.
Brave make up look with absolute matte lipcream (shade maroon) and soft brownie-pinkish eyeshadow. Taken: Indoor.
Taken: Outdoor. Can you see? I don't do any contouring here.

Another grocery shopping make up look. I tried long simple liner (used to use wing liner) and soft yet light pinkish matte lipcream with sliver frosty liner here.

Nah, segitu aja make up look yang bisa aku bagikan untuk saat ini, semoga bisa menginspirasi berbagai macam simple make up look kalian ya. Foto-foto di atas adalah make up look aku ketika aku hangout. Kalau ke kampus atau daily make up aku, aku cuma pake pensil alis dan lipcream yang nude gitu, pokoknya kaya no make-up make up look deh. Mungkin lain kali akan aku posting ya daily make up look aku. Oiya pengambilan foto aku gunakan kamera selfie dari handphone Iphone 5 ku, jadi maaf ya kalau hasilnya memang gak sedetail kamera SLR ataus semacamnya, but I still hope you to enjoy reading though.

Thanks for reading readers, have a anice weekend and see you on my next posting!

Facial at Home / Home Facial

Halooooo, selamat pagi semuanyaaaaa!
Hari ini hari Sabtu nih, yeaaaaaay weekend! Dan di Sabtu pagi hari ini, aku mau sedikit berbagai sedikit informasi sama kalian semua tentang rutinitas aku ketika Weekend.
Ada yang tau apa?
Let's check it out....

Jadi biasanya, setiap weekend (Sabtu/Minggu) aku tuh selalu punya rutinitas di pagi-siang hari yang sangat asik menurutku. Rutinitas itu berawal dari hobi aku sendiri yang suka banget sama maskeran, entah kenapa.
Hasil setelah maskeran itu lho yang bikin aku kegirangan banget...
Makanya aku suka banget.
Tapiiii, setelah aku blogwalking dan vlogwalking, aku baru tau kalau ternyata maskeran aja tuh gak cukup untuk menutrisi kulit wajah kita.
Lho kenapa?
Jawabannya adalah: karena sebelum dan sesudah proses maskeran itu, ada banyak step lho yang terlewati. Hal itulah yang menyebabkan penyerapan nutrisi dari masker ke wajah tidak maksimal.

Lalu, gimana dong caranya supaya penyerapan nutrisi saat maskeran itu maksimal?
Jawabannya adalah....
Jeng-jenggg....
Kita bisa melakukan prosedur facial saat kita mau maskeran. Gak percaya? Yuk baca terrus ya!

Oiya, sebelumnya aku mau ngasih informasi buat kalian, kalau prosedur facial di rumah ini memang gak sesempurna prosedur facial di klinik-klinik kecantikan dengan segudang peralatan canggihnya. Tapi, at least prosedur ini bisa jadi penolong buat wajah kamu yang bermasalah dengan kusam, jearawat, dll di saat kamu gak punya uang, hehehe.Kalau aku sendiri sih memang rutin melakukan facial at home ini ketika weekend, tapi juga gak melupakan saran dari dokter untuk facial ketika wajahku emang memerlukannya.
Jadi, dalam seminggu aku tuh suka maskeran sebanyak 3x, yaitu: 2x saat weekday dan 1x saat weekend. Tapi, kalau saat weekday aku gak melakukan prosedur facial di rumah, aku cuma pakein masker yang fungsinya melembabkan dan merileks-kan kulit wajah aku yang udah capek banget kena make-up, debu, polusi, dll.

Okeee, balik lagi ke topic ya. Jadi prosedur facial di rumah ini hanya boleh dilakukan 1-2 minggu sekali. So, jangan sering-sering ya, karena di dalam prosedurnya kita akan melakukan proses exfoliating ke kulit wajah kita. Masih belum jelas ya? Yaudah yuk langsung aja deh aku jelasin cara facial di rumah ala aku dengan contoh produk-produk yang biasa aku pake, ya :)

Pertama, ini dia alat dan produk-produk yang harus kalian punya, sebelum melakukan facial di rumah.

Alat:
- Baskom
- Washlap/Sponge wajah
- Kapas
- Kuas wajah
- Mangkok
- Sendok
- Tissue wajah

Produk & Bahan:
- Air hangat
- Pembersih wajah (cleansing milk+toner/Express cleanser/Oil-based cleanser/Water-based cleanse, it's up to you ya)
- Gula pasir/Peeling Cream
- Facewash (sabun cuci muka)
- Masker
- Toner
- Moisturizer (pelembab)
- Serum (boleh pake atau engga, kalau aku sih engga ya)
- Putih telur
- Jeruk lemon/jeruk nipis
- Es batu kecil


Nah kedua, aku akan jelaskan caranya:

1. Bersihkan muka kamu pake pembersih wajah (apapun itu bentuknya, terserah kamu). Sampe bersih ya! Kalau aku, karena pagi hari saat weekend biasanya aku stay di rumah, jadi khusus untuk jadwal facial di rumah, aku pake pembersih wajah dari Ponds terus aku lanjutin pake pembersih wajah dari Pixy. Caranya. aku usapkan dulu cleansing milk dari Ponds ke seluruh wajah dan leher aku, terus aku tuang Toner dari Ponds di atas kapas, kemudian aku usapkan ke wajah aku yang tadi udah aku kasih cleansing milk. Selanjutnya, aku tuang pembersih wajah dari Pixy ke satu kapas untuk memastikan kalau wajah aku udah bersih.

2. Cuci wajah kamu pake sabun wajah yang biasa kamu pake. Disini aku pake facialwash dari LBC. Kemudian keringkan menggunakan tissue wajah.

3. Siapkan baskom yang berisi air hangat, kemudian, letakkan wajah kamu di atas baskom berisi air panas tersebut dengan jarak kurang lebih 20cm, diamkan selama 10-15 menit. Nah prosedur ini berfungsi untuk membuka pori-pori wajah kita.

4. Setelah pori-pori wajah sudah terbuka, usapkan washlap dengan air hangat ke wajah secara merata.

5. Kemudian, lakukan prosedur exfoliating atau pengangkatan sel-sel kulit mati di wajah. Kalau aku, proses exfoliating ini biasanya aku lakukan dengan menggunakan produk dari Wardah, yaitu Wardah Essential Peeling Cream. Atauuuu, kalau misal kamu gak punya peeling cream di rumah, gak perlu khawatir juga sih, hehehe. Apalagi buat kamu yang biasa bersihin wajah pake clenasing milk. Kamu tetep bisa ngelakuin prses exfoliating meskipun kamu gak punya produk peeling cream. Caranya, kamu tuangkan cleansing milk secukupnya ke dalam mangkok kecil, kemudian tambahkan gula pasir secukupnya. Setelah itu campurkan kedua cleansing milk dengan gula, dan sekarang kamu bisa exfoliate wajahmu! Yayyyy... Lakukan proses exfoliating dengan mengusap dan memijat wajah kamu menggunakan kedua tangan bertekanan ringan.


6. Setelah meng-exfoliate wajah kamu, bersihkan peeling cream atau milk clenasing+gula tadi menggunakan washlap dengan air hangat atau kamu juga bisa menggunakan sponge dengan air hangat.

7. Selanjutnya, ini dia proses yang paling kamu sukai, saatnya kamu menutrisi wajahmu dengan masker favorit kamu! Yeayyy... Kalau aku, biasanya menggunakan 2 jenis masker (gak aku pake dalam waktu bersamaan, aku pake secara bergantian). Masker pertama adalah masker aloe vera dari nature republic dan masker kedua adalah masker putih telur yang berfungsi untuk mengencangkan dan mencerahkan kulit wajah. Cara pembuatan masker putih telur sangat mudah lho, pertama kamu pisahkan dulu putih telur dari kuning telurnya ke dalam mangkok. Kemudian, kocok putih telur menggunakan sendok hingga berbusa, kemudia peras sedikit jeruk nipis/jeruk lemon sedikit ke dalamnya. Dan masker putih telur sudah siap untuk digunakan. Setelah masker putih telurnya kering, bersihkan wajah menggunakan washlap/sponge wajah dengan air hangat. Bersihkan hingga bersih. Bila dirasa kurang bersih, kamu bisa cuci muka kamu lagi menggunakan facewash. Kalau aku lagi pake masker putih telur, aku sih suka cuci muka lagi, heheh. Soalnya biar gak bau amis :p

9. Setelah wajah bersih, gunakan toner dengan menuangkannya ke satu kapas, kemudian tap-tap kapas tersebut ke wajah dengan tekanan ringan. Di tap-tap ya bukan ditarik-tarik. Toner ini berfungsi untuk menyeimbangkan pH wajah dan mempersiapkan wajah untuk menerima nutri dari produk selanjutnya yang akan digunakan. Aku pake toner dari LBC juga yang diresepkan oleh dokterku dan sebelum pake toner, biasanya aku semprotkan Evian facial spray dulu ke wajah aku, supaya wajah aku lebih segar.

10. Setelah toner mengering, gunakan moisturizer atau pelembab yang biasa kamu pakai. Kalau aku, aku pake cream siang dari LBC.

11. Apilkasikan serum setelah pelembab. Kalau aku gak pake serum karena dokterku gak meresepkan serum. Untuk coba serum produk lainpun aku takut karena nanti malah bikin muka aku breakout, so aku main aman aja, hehehehe. Tapi aku pakein sunblock dari LBC juga setelah aku pake cream siang dari LBC.

12. Jangan lupa kasih nutrisi juga untuk bibir kamu ya! Disini aku pake lip butter dari nivea yang wanginya aku sukaaaaa banget, hehehe. Bikin pengen makan aja pas lagi pake ini.


13. Daaaaaaan ini dia step terakhir. Di sore hari, kamu bisa usapkan es batu kecil ke wajah kamu supaya pori-pori yang terbuka dan dinutrisi tadi kembali menutup.


Nahhhh itu dia cara facial di rumah yang biasa aku lakuin 1-2minggu sekali. Semoga bermanfaat ya buat semuanya dan selamat mencobaaaaa :)
Have a nice weekend!


Tuesday, September 20, 2016

Daily Hair & Body Treatment

Haloooo semuanya, ketemu lagi sama aku, hihihi. Setelah absen beberapa hari untuk nulis di blog ini, akhirnya aku kembali (yeayyyy). Does anybody miss me? Hehehehe. Ok skip, kayanya gak ada yang kangen juga sama aku disini hihi. But it's okay guys, kali ini aku mau berbagi informasi soal daily hair & body treatments yang aku pake...

Penasaran kan? So, please keep on reading...

Jadi, basically, perawatan rambut dan badan aku itu sangaaaat sangaaaat mudah dan simple, karena aku juga banyaknya pake produk lokal kok. Jadi buat temen-temen yang mau ikutin atau tertarik sama produk yang aku pake, boleh banget dan bisa banget buat ngikutinnya karena produk-produknya gampang banget buat ditemuin.
Oiya, postingan aku ini cuma sekilas review aja ya, jadi aku gak buat detail untuk setiap produknya, hehehe.

Ok langsung aja ya...
Kita mulai dari produk perawatan rambut dulu.
Sebelumnya, ini dia produk-produk yang aku pake buat rambut...


Pertama, aku selalu pake Mustika Ratu hair oil cem-ceman atau minyak rambut cem-ceman 30 menit sebelum aku keramas. Minyak cem-ceman ini berfungsi untuk mempertahankan kesehatan rambutku, terutama untuk menjaganya tetap berwarna hitam sehat. Wangi minyak ini tuh kaya minyak kelapa, tapi gak nyengat dan aku sih masih bisa adopt sama wanginya. Tapiiii, ada satu nih kekurangannya, minyak ini tuh lengkeeeeet banget di rambut, padahal saran penggunaannya adalah sebelum keramas atau sebelum tidur. Jadi aku cuma pake minyak ini sebelum keramas, karena setelah pake minyak ini, rambut aku jadi lengket dan lepek banget. Makanya langsung aku bersihin dengan cara berkeramas, hehehe. Oiya, untuk harganya aku lupa berapa, tapi around 20ribu kok. Still affordable.

Kedua, setelah aku pake minyak cem-ceman tadi, aku langsung lanjut aja keramasin rambut aku pake produk dari Pantene (shampoo + conditioernya yang khusus untuk hairfall treatment, karena rambut aku rontok parah). Pemakaian shampoo dan conditionernya gak perlu aku jelasin ya? Aku yakin semua juga udah tau dengan betul gimana cara pemakaiannya, hehehe. Aku udah lama banget pake produk ini, dari dulu aku SMP kalau gak salah, dan masih bertahan sampai sekarang aku udah lulus sarjana, karena rambut aku cocok sama produk ini dan aku suka banget sama wanginya. Harganya juga murah, untuk shampoo nya sekitar 20ribu dan conditionernya sekitar 13ribu an. Still affordable.

Ketiga, nahhh ini step terakhir hehehe. Sebenernya aku kadang pake hair tonic dari Natur, tapi kebetulan produk tersebut lagi abis, jadi dia gak bisa ikut foto bersama di atas deh, hehehe. Aku juga kadang pake produk hair vitamin dari Ellips yang warnanya abu kaya di atas itu tuh... Aku tuh sukaaaaaa banget sama produk ini, karena dia wanginya superrrr bikin aku jatuh cinta sama produk ini. Aku pake hair vitamin dari Ellips ini setelah keramas dalam keadaan rambut setengah kering. Jadi, pakein aja produknya ke kulit kepala dan rambut, lalu ratakan ke semua rambut. Udah deeeeh, tinggal tunggu kering aja! Yeayyy. Oiya, hair vitamin ini bentuknya bukan pil seperti pada umumnya, tapi bentuknya tuh kaya tube kecil gitu, imut banget deh pokoknya, gemesiiiin dan harganya tuh sekitar 18ribu untuk 3 tube tersebut. Still affordable, right? Yes yes yessss.


Naaaaah setelah produk perawatan rambut udah aku reveal, sekarang masuk ke produk perawatan badan. Yeaaaay...
Kita bagi perawatan badan menjadi dua kelompok, yaitu produk perawatan saat mandi dan produk perawatan setelah mandi.

Kita mulai dari produk perawatan saat mandi dulu ya!
Ini dia produk-produk yang aku pake, simple banget, untuk badan aku cuma pake lulur dan sabun cair...


Jadi, pertama, saat mandi, aku selalu pake lulur sebelum aku pake sabun cair. Produk lulur yang suka aku pake biasanya itu lulur Purbasari atau lulur dari Shinzui, apapun variannya, aku suka sih dari kedua produk itu. Jadi aku pakenya gantian gitu, kalau Purbasari abis, aku ganti pake yang Shinzui, gitu aja terus hehehe. Untuk pemakaiannya, aku pake lulur ini setelah badan aku basahi dengan air, kemudian aku scrubbing seluruh badan aku pake lulur dan aku diamkan selama 3 menit. Baru deh aku bilas... Nah kalau soal harga, dua-duanya juga masih affordable, karena harganya itu sekitar 20ribuan di supermarket atau minimarket terdekat, hehehe. Masih affordable kan? Masih bangetttt.

Oke lanjut ya, setelah aku bilas pemakaian lulurku, aku lanjut bersihin badan aku pake sabun cair Shinzui yang aku tuangkan ke shower puff. Jadi aku tuangin dulu sabunnya ke shower puff, kemudian aku remas-remas shower puffnya, setelah berbusa, baru deh aku usap-usapin busa beserta shower puffnya ke badan aku. Terus aku diemin lagi deh selama 3 menit, kemudian bilas... Aku tuh suka bangettt sama produk-produk Shinzui karena mereka tuh wangi-wangi gitu lho... Terus wanginya tuh yang enak, soft dan cheering gitu, jadinya aku suka banget. Oiya, sabun cair ini tuh gak bikin putih sih, cuma kalau melembabkan sih iya banget. Di aku selalu hasilnya lembab dan gak kering, itu alasannya aku tetep repurchase, hehehe. Nah kalau untuk sabun cair, aku gak punya varian yang favorit ya, it means apapun variannya, asalkan Shinzui ya aku sih fine fine aja gitu... Untuk harganya, aku lupa banget harga persisnya, tapi kira-kira sih sekitar 20ribu an.

Selanjutnyaaaaa, kita masuk ke produk-produk perawatan setelah mandi. Ini sih rasanya penjelasannya akan panjang, jadi aku liatin dulu produk-produknya ya.... Ini dia merekaaaaa...


Hehehehe, banyak yah? Iya, emang. Oke jadi aku gak akan jelasin urutan pemakaiannya untuk produk-produk di atas, karena mereka semua punya fungsi yang sama. So, aku bakal jelasin kapan aja aku pake produk-produk tersebut.
Anyway, kalau untuk perawatan badan setelah mandi, aku tuh ga pake tipe yang macem-macem kaya body butter gitu sih, aku lebih suka sama body lotion. Tapi, koleksi body lotion aku emang banyak, karena aku pakenya dalam kondisi yang berbeda-beda.
Oke aku jelasin lebih lanjut... Tapi bingung juga sebetulnya mau jelasin dari mana dulu... Hehehehe...

Body lotion yang aku pake di pagi sampai sore hari itu ada 2, yaitu: Shinzui Kirei dan Natur-E Daily Nourishing Lotion itu. Bedanya adalah, aku pake Shinzui kalau cuaca di Indonesia lagi gak kemarau, tapi kalau lagi kemarau ya aku pake yang Natur-E, karena buat aku si Natur-E ini punya efek lebih nourishing dibandingkan Shinzui. Tapiii, kalau dari segi smell atau bau, Shinzui varian Kirei ini paling juara deh! Aku udah jatuh cinta banget sama body lotion Shinzui varian Kirei ini. Bener-bener luar biasaaaaa harumnya, aku suka banget banget banget banget. Untuk daya tahan kedua body lotion menurut aku keduanya sama-sama baik ya, jadi aku pake dari pagi sampe sore (misal aku lagi gak solat), body lotion dari mereka tuh masih tetep stay di badan aku, jadi aku suka banget deh sama mereka berdua. Kalau untuk harga, aku rasa keduanya berada di harga sekitar 25 ribu ke atas guys. Masih affordable kok, tenang aja hehehe.

Nah semisal aku mau pergi dari rumah, body lotion yang udah aku pake (Shinzui/Natur-E) tadi, aku templokin lagi pake Vaseline Healthy Sunblock Spf 30. Ini tuh sunblock ya guys, jadi teksturnya tuh lengket dan berat banget di pake ke badan. Aku gatau ya kenapa aku stay sama sunblock ini? Mungkin karena sunblock ini aku rasa cukup untuk pemakaian sehari-hari, jadi bukan untuk pergi ke pantai atau gunung yaaaa... Oiya, untuk harga, sepertinya sekitar 32 ribu.

Lho, tapi itu kok masih banyak produk yang belum dijelasin? Iya, tenang ya, hehehe. Ini dijelasin kok. Aku mulai dari hand & body lotion dari Placenta. Body lotion ini aku pake di malam hari guys, setelah aku cuci muka dan sebelum aku tidur. Selain itu, body lotion Placenta ini aku pake sebagai substitusi kalau Shinzui/Natur-E aku abis. Hehehehe. Yang aku suka dari body lotion ini adalah: harganya murah banget, cuma 19 ribu untuk botol segede itu, harumnya enak banget dan dia cepet meresap ke kulit, tapi untuk ketahanannya, placenta ini masih belum melebihi Shinzui dan Natur-E ya menurutku. Tapi aku tetep cinta kok sama produk satu ini.

Selanjutnya adalah si botol ijo, Aloe Vera Soothing Gel. Siapa sih yang gatau produk satu ini? Produk multifungsi andalan Negara Gingseng, Korea? Hehehehe, kebangetan deh kalau sampe gatau. Googling ya kalau belum tau... Produk ini aku pakein ke badan aku seminggu seklai, biasanya sih kalau gak Sabtu ya Minggu, karena kalau weekend aku lebih suka stay di rumah. Aku pakenya di siang hari, sebelum mandi sore biar kulit aku tuh kenyal-kenyal dan lembab gituuuuuu. Aku beli ini tuh sekitar 45ribu dari temenku yang abis dari Korea, jadi lebih murah gitu deh, kalau di pasaran mungkin sekitar 60-80ribu. Produk ini recommended lho guys, isinya banyak dan multifungsi. Soooo syukaaaaak.

Nahhh, last but not least, aku pake Zwitsal Baby Cream untuk telapak kaki aku supaya lebih lembab dan gak pecah-pecah, selain itu aku pakein juga ke kulitku yang iritasi karena kena bahan kimia misalnya, hehehe. Untuk harga aku lupa, untuk fungsi dan efeknya juga biasa aja sih menurutku. Aku pake ini emang sengaja aja buat aku pakein ke kaki dan bagian yang iritasi.

Semua produk udah aku jelasin kan? Kayanya cukup sekian dulu deh ya postingan kali ini. Berhubung sekarang udah malem dan aku besok masuk pagi, So aku cukupkan sampai disini ya teman-teman semuanyaaaa, sampai jumpa lagi. Oiya aku mau nambah bicara, kenapa aku punya banyak produk body lotion? Jawabannya karena aku suka dengan wanginya, dengan aku punya banyak, wangi yang aku pakein ke badan aku kan gak melulu itu-itu aja, bisa gonta-ganti gitu deh intinya. Udah ya? Terjawab juga kan misteri itu? Hehehe.

Selamat malam semuanya, see you on my next posting!




Friday, September 16, 2016

My Ups & Downs to My (finally) Fixed Aesthetic Clinic / Pengalamanku ke Dokter Kulit

Hai semuanya… Ketemu lagi sama aku… Semoga gak bosen yah! Hihihi. Pagi-pagi begini, entah kenapa aku langsung punya niat buat lanjutin blogging. Jadi, mumpung niat udah ada dan keadaannya juga mendukung, aku mulai ya cerita atau pengalamanku ke dokter kulit. Let's get started!

Langsung aja ya… Jadi, aku tuh baru berkenalan dengan yang namanya dokter kulit saat aku berusia 19 tahun… Yup, sekitar awal-awal kuliah gitu deh… Dulu, duluuuu banget (dari SD-SMP-SMA), aku tuh gak pernah banget ngerawat kulit aku… Bahkan cuci muka dan bersihin muka pun juga engga hehehehe (I know, aku dulu jorok banget. Jorok atau careless ya btw???)
Nah, basically wajah aku tuh ga ada masalah apa-apa… Jerawatan banget juga enggak, cuma ya gitu deh… Jerawat aku keluarnya dikit-dikit saat mau menjelang menstruasi (it means something happens with my hormones, doesn’t it?). Tapi, tangan aku tuh dulu jail bangeeeet, setiap ada jerawat selalu aku pencetin, alhasil ya di pipi aku itu banyak banget bekas jerawat totol-totol warna item gitu. Hiiiiiyyyy banget deh pokoknya.

Sampai suatu hari, temen ibuku bertamu ke rumah dan seketika ibu itu komentar soal pipiku yang banyak bekas jerawatnya, “Sel, mukamu kok jadi gitu? Itu gara-gara jerawatan terus kamu pencetin ya?”
Di situ aku langsung ngerasa down… Banget malahhhhhh! Aaaarrrrrghhh, rasanya tuh aku kaya orang paling jelek sedunia. Hiks hiks hiks. Sedih se-sedih-sedihnya…. Seriously! Tapiiii, ternyata ada sisi baiknya lho. Berkat komentar pedas dari teman ibuku itu, pengalaman dokter kulitku dimulai. Pasalnya, aku mencari dokter kulit sehari setelah aku dapat komentar pedas dari teman ibu ku tersebut.

Dokter kulit pertama yang aku kunjungi adalah Santi Skin Centre yang berada di Jalan Merdeka Bandung. Aku pergi ke tempat itu atas rekomendasi temen SMAku dan atas dasar pertimbangan, “mungkin harganya agak miring dibandingkan Erha, Natasha, dll). Saat pertama kali datang, aku langsung ditujukan dengan seorang Prof siapa gitu namanya, aku lupa banget… Maafin. Pokoknya dokternya laki-laki gitu, udah cukup berumur. Oleh beliau aku disarankan untuk peeling dan diresepkan satu facial wash, satu cream pagi dan satu cream malam. Total kunjungan pertama ku menghabiskan sekitar 550ribu. Hiks hiks hiks. Mahal juga kan? Apalagi untuk anak usia 19 tahun kaya aku? Aku merasa harga tersebut sangat mahal pada masanya.
Alhasil, aku cuma repurchase 2x resep dari Prof di Santi Skin Centre tersebut. Kalau untuk hasilnya, aku sih puas ya… Karena muka aku jadi bersih dan cerah. Gak kusam gitu deh. Bekas jerawatpun sedikit memudar. Tapi karena berat di ongkos, akhirnya aku memutuskan untuk berpindah ke dokter kulit lain.

Dokter kulit yang kedua adalah dosenku dari FK Unpad. Beliau adalah dokter Hartati Purbo dan berpraktek di Gandapura Klinik. Hasil konsultasi ku dengan beliau adalah: Beliau melarang aku menggunakan cream dari dokter dikarenakan usiaku yang masih 19 tahun. Alhasil aku hanya diresepkan Parasol (sunblock wajah yang ternyata bisa di dapetin tanpa resep, wkwkw. Di guardian, century dan watson juga pasti ada kok). Biaya pertama kali kunjungan ke dokter Hartati sangat terjangkau. Sekitar kurang lebih 150ribu. Itupun harga parasolnya sekitar 40ribu dan aku sempat konsul serta repurchase 2x produk tersebut. Tapiiii, karena lagi lagi aku kurang puas dengan hasil dan jenis obat yang aku dapetin, akhirnya aku memutuskan untuk berpindah ke dokter kulit lain (lagi)….

Dokter kulit yang ketiga adalah dokter Agus Walujo dengan Klinik Griya Geulis nya yang sangat terkenal di Cimahi. Aku pergi kesana atas rekomendasi temanku yang berdomisili di Cimahi. Dia juga pake produknya dan hasilnya bagus banget. Tapi, saat itu aku masih mikir 2x sih buat bener-bener pergi kesana, karena klinik Griya Geulis itu jauh bangetttt: di Cimahi dan di Batununggal, huhuhu. Males banget kan??? Tapi tapi tapi... Karena aku anaknya gampang banget kemakan iklan dan rekomendasi temen-temen, akhirnya aku pergi kesana juga. Aku pakai produk dari dokter Agus Walujo sekitar 8 bulanan dan akhirnya aku berhenti karena entah kenapa wajahku justru kembali ke keadaan wajahku sebelumnya (sebelum aku ke Santi Skin Care). Jadi wajahku itu kusam dan bintik-bintik jerawatnya jadi nambah banyak. Hiks hiks hiks... Setelah aku sempet bertahan sampai 8 bulan dan hasilnya begitu, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti dan memilih untuk pergi ke klinik kecantikan rekomendasi dari Ibuku.

Klinik selanjutnya yang aku datangi adalah: Erha Clinic.
Yup!!!! And I got my satisfaction back!!! Serius! Aku sukaaaaaaaaaak banget pake produk dari Erha. Setelah aku pakai produk perawatan wajah dari Erha, aku ngerasa muka aku tuh gak kusam, kenyal dan yang paling aku suka adalah: Erha bikin semua bekas jerawat aku yang totol-totol kehitaman di pipi, jidat dan dagu memudar dalam waktu yang bisa dibilang cepat. Mungkin sekitar 2-3bulanan blackspot aku udah samar-samar gitu. Tapiiiii, lagi-lagi ada yang buat aku berhenti menggunakan produk dari Erha. Yang pertama adalah: karena biayanya yang mahal, hahahaha. Serius lho, bagi aku yang masih koas dengan kebutuhan uang segudang, perawatan di Erha terasa sangat mahal. Pertama kali kunjungan itu aku habis kurang lebih 800ribuan dan kunjungan saat menebus obat aja aku harus merogok kocek sekitar 500ribuan. Aku lupa lebih tepatnya berapa. Dan yang kedua aku rasa kurang cocok adalah: Erha memang ngasih efek mencerahkan wajahku dengan cepat, tapi secepat itu pula wajahku kembali kusam ketika aku telat membeli obatnya. Already got it? Yup, obat-obat dari erha bikin muka ku ketergantungan parah. Aku telat pakai beberapa hari aja, muka ku langsung keliatan kusam. So, atas konsultasi temenku yang dulunya pakai erha juga dan akhirnya berhenti, menyarankan aku untuk berpindah ke klinik lainnya (lagi, lagi dan lagi, huhu).

Sorry ya ini gambarnya kecil, karena ini aku screenshot dari salah satu update-an aku dikarenakan aku udah gak punya file foto ini, dan anyway, yang ngasih nama selly, m1, m2, p1 dan p2 itu aku sendiri lho, hehehe. Fungsinya biar gak ketuker aja sama punya ibuku :p


Dan.... Taraaaaa... Inilah klinik terakhir yang aku pakai dan aku sukaaaaaaaak banget banget bangeeeeet sama hasilnya. Kalau dari segi harganya, aku juga happy sih saat tau harganya terjangkau. Namanya adalah Klinik LBC. Yup, London Beauty Center yang super terkenal itu lho...
Jadi ceritanya, kedua temenku bahkan empat temenku udah perawatan di situ, dan hasilnya tuuuuuh cocok banget di muka mereka. Atas dasar hasil dan rekomendasi dari mereka, akhirnya aku pergi ke LBC dan bener aja guys, pertama kali aku dateng aku cuma perlu mengeluarkan uang 550ribu. Itupun udah termasuk konsultasi dengan dokter lho. Lumayan kan murah banget. Tapi sebenernya, harga obat-obat di LBC gak beda jauh lho sama harga obat di erha. Satu krimnya sekitar 100ribu untuk kedua klinik tersebut. Cuma beda di biaya pajak, konsultasi, dll mungkin ya hehehehe.
Daaaaaaaan, inilah bagian yang paling aku sukaaaa banget, yaitu: hasilnya!!! Aku udah pake produk LBC selama 3 bulan dan hasilnya bagus banget sih di muka akuuuuuu. Cerah, bersih dan gak kusam. Terutama di bagian pipi kiri dan kanan. Rasanya wajahku tuh kenyallll banget, mulus gak ada jerawat nakal yang muncul ketika haid trus sering aku mianin dan hasilnya jadi item bintik-bintik. Iyuuuuuwh. Thank you LBC, mihihihi.

Ini dia obat-obat muka yang diresepkan oleh dokterku.


Jadi sebenernya muka aku tuh bukan tipe yang berjerawat parah gitu. Jerawatku keluar ketika akan menjelang haid aja. Tapiiii, aku biasanya suka gatel mainin jerawatnya, bahkan suka aku pencetin. Makanya bekasnya item-item dan lama ilangnya. Huhuhu. Tapi sekarang aku udah gak mau lagi kok mencet-mencetin jerawat dan mainin jerawat lagiiiii. Karena aku ngerasa butuh perjalan yang panjang wajahku bisa kembali bersih dari blackspot-blackspot itu...
Oiya, kebetulan lagi ngobrolin soal bekas jerawat, aku mau ngasih review soal Erha dan LBC.
Menurut aku sih dua-duanya sangat bagus ya di muka aku, sama-sama mencerahkan dan ngilangin bekas jerawat aku. Tapi, aku ngerasa kalau Erha emang punya kemampuan lebih cepet dibanding LBC dalam hal mencerahkan dan menghilangkan bekas jerawat. Ya intinya hasil dari Erha teteuuuuup lebih nampol dibanding yang lain.
Aku pindah ke LBC kan setelah aku dari Erha, jadi muka aku tuh bersih ga ada bekas jerawat satupun. Tapi selama 3 bulan pemakaian LBC, aku punya satu bekas jerawat di deket hidung yang lumayan lama sih memudarnya hehehe. But I still love them both. Seriously!
Untuk saat ini mungkin aku lebih pro ke LBC terkait masalah biaya. Tapi mungkin nanti kalau aku udah kerja, kayanya aku mau coba pake Erha lagi deh. Tapi tergantung juga, kalau LBC nya cocok banget di aku, mungkin aku akan tetep pilih LBC, hehehe.

Okeee, itu dia pengalaman aku pergi ke dokter kulit dan beberapa klinik kecantikan. Semoga bisa sedikit membantu kalian yah untuk memilih dokter kulit atau klinik kecantikan yang cocok dengan wajah kalian. Oiya satu lagi, aku mau nambahin kalau sebenernya semua itu cock-cocokan lho. Jadi apa yang cocok di aku belum tentu juga cocok di muka kamu, begitupun sebaliknya ya.... Jangan menyerah to get your healthy and maximum pretty skin, selamat mencoba and see you on my next posting.
Byebyeeeeeee :)

My First & Second Trial of Heavy Make Up for Attending a Wedding Reception

Haiii semuanya! Hihihi... Btw, aku lagi semangat nih, padahal sekarang udah hampir jam setengah 12 malem lho. But, I still don,t have idea why I'm getting too excited right now, hehehe.
Anyway, kali ini aku mau cerita soal make up nih. Are you excited? Or even curious?

Okayyy, let's get the story begin...

Jadi, ceritanya adalah: Sebagai perempuan yang baru mengenal make up dan terdesak dua hari lagi ada acara nikahan temen tapi belum tau harus make up dimana, alhasil aku coba belajar make up ala heavy make up gitu. Bermodalkan fake eyelashes dan niat, akhirnya aku cobain deh make up ala heavy make up itu di rumah. And this is the result... Don't be surprised ya :) Photo was taken using front camera of Iphone 5.

My First Trial of Heavy Make Up at Home
Dengan make up yang masih sangat kurang smooth di atas, tapi aku cukup puas sih. At least di hari tersebut, aku jadi tau gimana caranya nge-gunain semua alat make up yang aku punya termasuk cara nge-aplikasiinnya. Hehehehe. Selalu ada dampak positif dari sebuah pembelajaran. Right?

Dan.... Inilah hasil make up sebenarnya yang aku benar-benar lakukan dengan teknik yang sama dua hari sebelumnya seperti gambar di atas. Here you go... And once again, I told you not to be surprised. I know that my make up had some mistakes, but it's okay.

Hari H! Yippieee I went to my friend's wedding reception with my own make up, how does it look like?
And another picture, here you go...

And what do you think of it?

Hehehe, itu dia hasil make up dari hasil belajar kilat dua hari sebelumnya... Even though it had so many flaws, but I think it's normal for a beginner. Ya kan? Hehehehe.
Dari dua gambar di atas, pada dasarnya aku pake alat make up bahkan eye shadow yang sama. Jadi semua alat yang aku pake selama belajar itu aku gunain lagi di hari H, karena aku belum berani coba aplikasiin make up yang gak aku pake untuk belajar. Takut hasilnya malah lebih buruk dari saat belajar gitu deh, hehehehe. Tapiiiiii, ada satu alat make up yang aku bedain saat belajar dan saat hari H.
Ada yang tau?
Tebak hayo...
Tebak dulu dong, hehehe.
Jawabannya adalah: Yup! Lipstick.

Saat belajar aku pakai Lipstick dari Silkygirl yang matte fever. Aku lupa nama shadenya apa, tapi yang pasti lipstick matte itu warnanya soft dan hasilnya matte sih. Nanti kapan-kapan aku review deh lipstick itu. Dan, saat di hari H, aku merasa kalau saat belajar, lipstick yang aku pake masih kurang matte dan kurang mencolok (mungkin karena memang warnanya yang soft ya). So, aku milih buat pake matte lipcream dari Mineral Botanica shade plum fairy yang aku rasa bakal awet banget dipake ke acara respsi temenku. InshaAllah SMLC dari Mineral Botanicanya juga akan aku review kalau aku ada waktu ya... Asal pantengin aja blog aku ini sering-sering. Okayyy? Hihihi.

Nah, foto hasil aku belajar make up pertama dan kedua kalinya udah aku kasih liat, jangan lupa buat temen-temen semua yang misalnya mau kasih aku komen, bolehhhh banget! Karena aku butuh sekali komen dan masukan dari semua yang baca ini untuk aku belajar lagi ke depannya. Dan... Berhubung saat ini udah hampir jam 12 malem, jadi aku sudahi sampai di sini ya postingan ku soal make up kali ini. InshaAllah besok dan lusa aku akan posting lagi tentang make up dan hal lainnya.

Bye-bye peeps, good night and see you on my next posting!

Next One Week

After one week of our first meeting, I got more attached to him by receiving full of his care & attention.
On saturday, Nov 28, 2015, I intentionally made an excuse going to Cimahi (where he got full of Field Artillery basic course). It was saturday night and it was our first date.
We got our deal to meet in front of Baso Trisno that basically is on the left side after we took left from the trisection. But that time, I was full of confidence to take right after the trisection without asking him any questions, lol. On the half way, I sent him a massage informing that I got suddenly lost and need a direction. He was so reliable, I safely got to the place we decided to meet, even tho I got more far from Baso Trisno, hihi.
First place he brought me was Dapur Keraton. The place wasn’t far from the meeting point. There, he ordered a traditional fried rice with fried chicken while I ordered international mashed potato. I had not felt fallen for him, but I honestly got some butterflies in my stomach. My heart went knock knock so hard cause I felt like, “Damn, it’s been a while and I am really comfortable” and that was definitely my highest and fastest hope my heart screamed about that time. We talked a lot about our studies, experiences, family, and many other things.
After getting our stomach full of food and drink, I asked him to accompany me finding a number of presents for my newly graduated bestfriends, and he actually couldn’t ignore more 😝. We went to Cimahi Mall and once again, I felt the comfortable feeling of spending time with him. From another side, I felt like everybody saw me and him strolling around the store like a real couple and directly made me want it to be real 😂😂😂 (Sorry honey, this is my confession that I can’t tell you directly, haha).
And… I got nothing for my bestfriends, lol. But, I got something pinky for fulfilling my clinical needs. Okay, skip this random stuff ‘cause after that we still needed much time to have more chit-chat. So finally, he brought me to the second place named Cafe Pasundan.
The place is so cozy and the price are soooooo cheap (I mean, for the place named Cafe). Sadly, due to our full stomach, we only ordered ice cream and hot chocolate only to sweetly provide our selfish need 😝😝😝
On a drizzly, sweet and chill saturday night, I saw him being my first good listener (after my fam) about my experience of pulling out teeth. He laughed hard and gave me a nickname “Ratu Tega” for my brave first injection and on that place also, I saw him intentionally downloaded “Duel Otak” cause he knew I started to love the game. And you know what?! We were just separated about 1 meter, but we played and chat thru the game up to a late night. It made the moment much sweeter ❤️.
Before going home, I sent him to his aunt’s home and we got my car stuck there owing to the small road of access 😢 For 10 minutes, we were so panic but alhamdulillah… Huffft, finally my car got out of there 😊
I went back home via Tol Cimahi-Pasteur and it only took about 20-30minutes. I was honestly in a rush because…. My dad already asked me to come home 😅
I got home safely, and that night felt so wonderful. I hoped being able to meet and have another date with him.
Cimahi, Nov 28, 2015. Such another sweet & memorable moment in time.

It was 22 of November

Hallo... Ketemu lagi nih kita hihi. Semoga gak bosen ya, karena dihari yang sama ini aku mau cerita soal pertama kalinya aku bertemu pacarku.
Gimana? Mungkin dari judulnya aja udah bisa ketebak ya...
Yup! It was November 22, 2015; The first time we met.
Well, sebelum mulai bercerita, I want y’all to know guys, that I don’t have any intention to show off about anything. Di sini murni aku cuma mau berbagi cerita tentang hal yang aku anggap begitu unique, memorable dan it could be miraculous.
Ok, let’s get straight to the point.


Di suatu sore, aku pergi membawa sebuah goodie bag berisikan satu pasang pakaian resmi ke tukang jahit langgananku. Tapi, wow... Banyak juga antrian yang harus aku lewati sebelum sampai pada giliranku. Padahal tujuanku adalah: hanya mengecilkan bagian lengan baju resmi tersebut karena malam nanti aku harus menghadiri sebuah acara pernikahan.
Singkat cerita, karena aku malas untuk bolak-balik rumah-tukang jahit-rumah-tukang jahit-rumah, maka aku memutuskan untuk menunggu jahitannya selesai sembari makan dan mendengarkan musik di dalam mobil. It was so heavy rain and made me like “Uh, malesnya harus ke kondangan jam 7 malem, hujan gede gini enaknya bobo, mana ini udah jam setengah 5, besok akupun harus masuk pagi.”

Sempet dibuat galau karena beberapa faktor, akhirnya akupun memutuskan untuk menghadiri acara pernikahan malam itu. Tapi, aku pergi ke acara tersebut dengan keluarga sahabatku yang bernama Thania. Setelah jahitan selesai, aku langsung pulang ke rumah, mandi dan pergi ke rumah Thania.
Di rumah Thania, we got our make up done by Ibu Kusma (MUA langganan kita, hehehe). Setelah semua siap untuk berangkat, Mama & Papa Thania diantarkan lebih dulu oleh supir Thania ke acara pernikahan malam itu. Selanjutnya, rombongan kedua adalah Thania, Dek Intan (adik Thania) dan aku yang diantarkan kesana.

Acara pernikahan tersebut berlokasi sekitar 1km dari rumah Thania. If you knew the place, it was Kodiklat TNI-AD. Sesampainya di sana, Thania, Dek Intan dan aku hanya masuk sambil melihat-lihat dan mengobrol tentang dekorasi pernikahan dr. Mei dan Lettu Inf. Ridho malam hari itu.
Setelah beberapa menit acara mengobrol kami, tiba-tiba, jajaran tentara yang akan melaksanakan tradisi upacara Pedang Pora sudah bersiap-siap. Saat itu, aku hanya fokus melihat kedua mempelai yang akan melewati aisle dengan hamparan pedang-pedang di atas kepala mereka. Tapi, tiba-tiba Thania berkata, “Loh itu kan temenku Purnomo beb (she called me beb anyway). Dia kan armed, padahal yg nikah ini tuh abangnya kecabangan infanteri.”
Dan reaksiku saat itu adalah, “Oh... Yang mana pula yang dimaksud Thania? Orang banyak kaya gitu tentaranya, mirip semua pula.” and I was honestly not interested with that kinda stuff yet. Sampai akhirnya acara Pedang Pora selesai, aku dan Dek Intan serta Thania memutuskan untuk ke toilet demi menge-check dan men-touch-up make up kami. Seselesainya dari toilet, kami memutuskan untuk berfoto dan makan-makan di acara malam itu.
Awalnya aku makan bertiga dengan Thania dan Dek Intan, tapi entah kenapa jadi tinggal aku dan Dek Intan yang masih penasaran banget pengen cobain chocolate fondue yang ada di sana and finally, emang bener-bener cuma aku dan Dek Intan yang sibuk makan fondue di stand makanan, while Thania was brought by her mom in the middle of a conversation with Purnomo. Saat makananku dan Dek Intan udah habis, Mama Thania manggil kita berdua untuk dikenalkan dengan Purnomo.
“Kenalin, yang ini adiknya Thania, Intan, anak management. Kalau yang ini sahabatnya Thania, Selly, Ibu dokter ini.”, kata Mama Thania kepada Purnomo.
Dan kamipun saling berjabat tangan. HAHAHA.
Setelah Mama Thania pergi meninggalkan kami ber-4, hadirlah percakapan antara Thania dan Purnomo yang sama sekali aku gak paham. Percakapan itu adalah:
Thania: “Pur, gimana kabarnya N***a?”
Purnomo: *geleng-geleng*
Thania: “Lho Pur? Masih sama N***a kan?”
Purnomo: *geleng-geleng* menandakan kalau mereka sudah gak berhubungan lagi.
Thania: “Kenapa Pur? Kok bisa? Kan udah lama banget kan kalian?”
Purnomo: “Gak cocok aja Than, hehe.”
Thania: “Oke oke, yaudah...”
Dan entah kenapa, sempat kikuk sebentar, tapi kemudian Purnomo mulai ngajak ngobrol aku. Dia tanya
“Kuliah dimana?”, “Semester berapa?”, “Ambil jurusan apa?”, “Aslinya darimana, Sel?”
Dan aku langsung jawab pertanyaan interograsi dia dengan, “Aku kuliah di Unpad, Sarjana nya kemarin udah kelar, sekarang lagi koas. Aku ambil kedokteran gigi nih. Dan aku aslinya dari Magelang.”
Purnomo: “Haha, gara-gara anak kedokteran gigi, jadi giginya harus dibehel ya? Oiya, kamu Magelangnya mana Sel?”
Selly: “Haha, bisa aja, gak dong, gak ada hubungannya behel dengan anak FKG. Aku dulu tinggal di Pancaarga, kalau kamu dulu di SMA TN ya? Temen TN nya Thania kan? Oiya, kalau mantan kamu dulu anak mana Pur?”
Purnomo: “Oh, Magelang. Ayahmu dinas dimana Sel? Anak kebidanan Sel.”
Selly: “Di Jasdam 3 Slw Pur, Oh kebidanan mana dia?”
Purnomo: “Oh, Jasdam. Di Semarang. Namanya apa ya gatau.”
Selly: “Wah parah ya kamu, masa mantan sendiri kuliah dimana gatau, jahat banget.”
Dan kita malah ngakak bareng. Kita ngobrol sambil nemenin Purnomo makan. Setelah Purnomo selesai makan, Thania ngajak aku dan Dek Intan untuk antri foto di area photo booth. Tapi, entah kenapa, Purnomo ikut kita sampai antri dan bahkan sampai kitapun foto  ber-4 di photo booth tersebut. Selama menunggu antrian, ada percakapan antara aku-Thania-Purnomo yang akhirnya tanpa sengaja me-reveal identitas ku sebagai seorang Jomblowati, hahaha.
Singkat cerita, selama di area photo booth, kita dapat 2x kesempatan berfoto dengan kamera SLR/Studio yang sudah disediakan. Akupun berinisiatif untuk meminta tolong juru fotonya untuk mengambil foto kami ber-4 menggunakan kamera HP-ku. Dan setelah kami keluar dari area photo booth tersebut, aku berbicara kepada Thania sambil menunjukkan HP-ku, “Than, foto kita ber-4 bagus nih.”

And, you know what?!! Ternyata, aku gak nyangka kalau Purnomo dengar percakapan antara kita berdua tadi. he was straight to ask, “Sel, aku minta fotonya dong, kirim via Line ya?”
And my heart was like, “OMG, Line? Kalau aku bilang gak punya pasti dia gak percaya. Anak ndeso macam apa hari gini gak punya line.” dan akhirnya, akupun gak punya pilihan lain, selain ngasih id line-ku ke Purnomo. Dan sebelum akhirnya aku pulang, Purnomo minta tolong ke aku untuk berfoto berdua dengannya karena dia mendapat tugas dari seniornya. Dengan ekspresi agak kebingungan atas manfaat “foto berdua” tersebut, akhirnya aku mengiyakan untuk foto berdua dengan dia.
Diapun mengucapkan terimakasih atas bantuan yang aku berikan sembari kita saling berpamitan untuk pulang. Di jalan menuju pintu keluar, aku membalas chat dia berupa emot “HI” yang dia kirimkan sebelumnya.
Aku balas, “Fotonya nanti ya Purnomo kalau aku udah sampai rumah.”
Dan dia membalas, “Ok, hati-hati di jalan ya...”


It was November 22th 2015; The first time we met.
Padahal, di balik pertemuan itu, ada cerita kelabilanku untuk menghadiri acara tersebut dikarenakan jadwal pagi keesokan harinya. Dan ada cerita kebingungan Purnomo untuk menghadiri acara tersebut, dikarenakan dia sedang sakit.
Ini yang aku bilang uniqe, memorable dan miraculous; Seandainya salah satu dari kita (aku&Purnomo) gak hadir ke acara tersebut, mungkin saat ini, kita berdua belum menjadi kita seperti sekarang. Itulah sebabnya aku sangat bersyukur dengan skenario Allah yang sangat luar biasa untuk aku dan Purnomo. Alhamdulillah... Mungkin terlalu cepat buat aku menceritakan ini, tapi sebenarnya, justru cerita ini begitu sangat berharga sehingga aku ingin cerita ini aku posting secara khusus di blog pribadiku. Sebagai bentuk rasa syukurku atas terjadinya cerita ini.
It was 22 of November.

image
Sorry for the bad image, honestly, it was pretty dark to take a photo.


Hello there, lemme tell you something first...

Courtesy: Google
Hi peeps! This is my first greeting to welcome all of you (kaya iya ada yg baca aja, hehe) to my new blog.
I know that you might have found some accounts that belong to my name and directly got confused of those things. But, yep I gotta really tell you, that honestly all of them are definitely mine. Hahahaha.
You know, I started to love this kind of stuff like writing, blogging or even vlogging since I was in a juniorhigh. But, due to some factors, I decided to make some new accounts right after I failed to put the match passwords. And, right now I feel like I miss being in this kind of world. I mean, in a world that I can express or even post anything I want (tapi tetep atas dasar tanpa menjelekkan pihak manapun kok, yg artinya, setiap post mungkin akan lebih banyak berbicara masalah personalku).
So don’t be confused, this is my newest blog and inshaAllah gonna be my last account for me. Amin.
Wish you'd enjoy reading and have a good day buddies!